Pada kesempatan kali ini kami akan share tentang tipe letusan gunung berapi yang beberapa kali kita lihat antara gunung satu dengan yang satunya ada tipekal berbeda.
Setiap gunung berapi memiliki karakteristik letusan (erupsi) tertentu yang dapat dilihat dari material yang dikeluarkan, intensitas erupsi, bentukan alam hasil erupsi dan kekuatan letusannya. Para ahli geologi membedakan letusan gunung api dalam 7 tipe yaitu:
1. Letusan Tipe
Hawaii
Ciri-ciri letusan tipe Hawai antara lain:
(1)
lava yang dikeluarkan dari lubang kepundan bersifat cair
(2) lava mengalir ke
segala arah
(3) Bentuk gunung yang dihasilkan tipe hawaai menyerupai perisai
atau tameng.
(4) skala letusannya relative lebih kecil namun intensitasnya
cukup tinggi.
Contoh gunung berapi
dengan tipe letusan Hawaii antara lain: Gunung Maona Loa, Maona Kea, dan
Kilauea di Hawaii.
Letusan tipe Stromboli memiliki ciri-ciri:
(1) seringnya
terjadi letusan-letusan kecil yang tidak begitu kuat, namun terus- menerus, dan
banyak mengeluarkan efflata. Contoh, Gunung Vesuvius di Italia, Gunung Raung di
Jawa, dan Gunung Batur di Bali.
(2) Letusannya memiliki interval waktu hampir sama. Gunung api
Stromboli di Kepulauan Lipari tenggang waktu letusannya 12 menit, artinya
setiap 12 menit kawah melontarkan material padat berupa pasir, batu, dan abu.
(3) material yang dimuntahkan berupa material padat, gas, dan batu Contoh tipe letusan Stromboli yaitu Gunung
Vesuvius (Italia) dan Gunung Raung (Jawa).
3. Letusan Tipe
Vulkano
Tipe vulkano mempunyai ciri-ciri, yaitu
(1) cairan magma yang kental dan dapur magma
yang bervariasi dari dangkal sampai dalam, sehingga memiliki tekanan yang
sedang sampai tinggi. Tipe ini merupakan tipe letusan gunung api pada umumnya.
Contoh, Gunung Semeru di Jawa Timur,
(2) besar kecilnya letusan didasarkan atas kekuatan tekanan
dan kedalaman dapur magmanya.
(3) daya rusak cukup besar.
Contoh: Gunung Vesuvius dan Etna di Italia,
serta Gunung Semeru di Jawa Timur.
4. Letusan Tipe Merapi
4. Letusan Tipe Merapi
Letusan tipe ini mengeluarkan lava kental sehingga menyumbat mulut kawah. Akibatnya, tekanan gas menjadi semakin bertambah kuat dan memecahkan sumbatan lava. Sumbatan yang pecah-pecah terdorong ke atas dan akhirnya terlempar keluar. Material ini menuruni lereng gunung sebagai ladu atau gloedlawine. Selain itu, terjadi pula awan panas (gloedwolk) atau sering disebut wedhus gembel. Letusan tipe merapi sangat berbahaya bagi penduduk di sekitarnya.
5. Letusan Tipe
Perret atau Plinian
Tipe
perret termasuk tipe yang sangat merusak karena ledakannya sangat dahsyat. Ciri
utama tipe ini ialah letusan tiangan, gas yang sangat tinggi, dan dihiasi oleh
awan menyerupai bunga kol di ujungnya.
Contoh, letusan Gunung Krakatau pada
tahun 1883 dan St. Helens
yang meletus pada tanggal 18 Mei 1980 merupakan tipe perret yang letusannya
paling kuat dengan fase gas setinggi 50 km. Karena letusannya sangat hebat,
menyebabkan puncak gunung menjadi tenggelam dan merosotnya dinding kawah,
kemudian membentuk sebuah kaldera.
6. Letusan Tipe
Pelee
Letusan tipe ini biasa terjadi jika terdapat penyumbatan kawah di puncak gunung api yang bentuknya seperti jarum, sehingga menyebabkan tekanan gas menjadi bertambah besar. Apabila penyumbatan kawah tidak kuat, gunung tersebut meletus.
7. Letusan Tipe Sint Vincent
Letusan tipe ini menyebabkan air danau kawah akan tumpah bersama lava.
Letusan ini mengakibatkan daerah di sekitar gunung tersebut akan diterjang
lahar panas yang sangat berbahaya.
Contoh: Gunung Kelud yang meletus pada tahun
1919 dan Gunung Sint Vincent yang meletus pada tahun 1902.
/RedFlag/Info
1. Berdasarkan kekuatan dan kandungan material
Nah, berdasarkan kekuatan serta kandungan material yang dimuntahkan oleh gunung api. Kita dapat menggolongkan erupsi gunung api menjadi 2 macam, yakni:
a. Erupsi Eksplosif
Pada erupsi eksplosif terdapat tekanan gas magmatis yang sangat besar di dalam bumi sehingga menimbulkan ledakan besar pada saat terjadi letusan atau erupsi. Hal ini menyebabkan munculnya kawah besar pasca terjadinya letusan ekplosif. Adapun material yang dikeluarkan berbentuk padat dan cair. Di Indonesia, contoh gunung bertipe seperti ini adalah Danau Batur di Bali.
b. Erupsi Efusif
Pada erupsi efusif, tekanan gas magmatisnya tidak terlalu kuat sehingga tidak terjadi ledakan. Pada kasus ini, material yang dikeluarkan berbentuk cair dengan disertai material padat berukuran kecil. Contoh gunung tipe ini adalah Gunung Mauna Loa di Hawaii.
- See more at: http://www.siswapedia.com/tipe-tipe-letusan-gunung-api/#sthash.3VMEELnj.dpuf
Nah, berdasarkan kekuatan serta kandungan material yang dimuntahkan oleh gunung api. Kita dapat menggolongkan erupsi gunung api menjadi 2 macam, yakni:
a. Erupsi Eksplosif
Pada erupsi eksplosif terdapat tekanan gas magmatis yang sangat besar di dalam bumi sehingga menimbulkan ledakan besar pada saat terjadi letusan atau erupsi. Hal ini menyebabkan munculnya kawah besar pasca terjadinya letusan ekplosif. Adapun material yang dikeluarkan berbentuk padat dan cair. Di Indonesia, contoh gunung bertipe seperti ini adalah Danau Batur di Bali.
b. Erupsi Efusif
Pada erupsi efusif, tekanan gas magmatisnya tidak terlalu kuat sehingga tidak terjadi ledakan. Pada kasus ini, material yang dikeluarkan berbentuk cair dengan disertai material padat berukuran kecil. Contoh gunung tipe ini adalah Gunung Mauna Loa di Hawaii.
- See more at: http://www.siswapedia.com/tipe-tipe-letusan-gunung-api/#sthash.3VMEELnj.dpuf
1. Berdasarkan kekuatan dan kandungan material
Nah, berdasarkan kekuatan serta kandungan material yang dimuntahkan oleh gunung api. Kita dapat menggolongkan erupsi gunung api menjadi 2 macam, yakni:
a. Erupsi Eksplosif
Pada erupsi eksplosif terdapat tekanan gas magmatis yang sangat besar di dalam bumi sehingga menimbulkan ledakan besar pada saat terjadi letusan atau erupsi. Hal ini menyebabkan munculnya kawah besar pasca terjadinya letusan ekplosif. Adapun material yang dikeluarkan berbentuk padat dan cair. Di Indonesia, contoh gunung bertipe seperti ini adalah Danau Batur di Bali.
b. Erupsi Efusif
Pada erupsi efusif, tekanan gas magmatisnya tidak terlalu kuat sehingga tidak terjadi ledakan. Pada kasus ini, material yang dikeluarkan berbentuk cair dengan disertai material padat berukuran kecil. Contoh gunung tipe ini adalah Gunung Mauna Loa di Hawaii.
- See more at: http://www.siswapedia.com/tipe-tipe-letusan-gunung-api/#sthash.3VMEELnj.dpuf
Nah, berdasarkan kekuatan serta kandungan material yang dimuntahkan oleh gunung api. Kita dapat menggolongkan erupsi gunung api menjadi 2 macam, yakni:
a. Erupsi Eksplosif
Pada erupsi eksplosif terdapat tekanan gas magmatis yang sangat besar di dalam bumi sehingga menimbulkan ledakan besar pada saat terjadi letusan atau erupsi. Hal ini menyebabkan munculnya kawah besar pasca terjadinya letusan ekplosif. Adapun material yang dikeluarkan berbentuk padat dan cair. Di Indonesia, contoh gunung bertipe seperti ini adalah Danau Batur di Bali.
b. Erupsi Efusif
Pada erupsi efusif, tekanan gas magmatisnya tidak terlalu kuat sehingga tidak terjadi ledakan. Pada kasus ini, material yang dikeluarkan berbentuk cair dengan disertai material padat berukuran kecil. Contoh gunung tipe ini adalah Gunung Mauna Loa di Hawaii.
- See more at: http://www.siswapedia.com/tipe-tipe-letusan-gunung-api/#sthash.3VMEELnj.dpuf
1. Berdasarkan kekuatan dan kandungan material
Nah, berdasarkan kekuatan serta kandungan material yang dimuntahkan oleh gunung api. Kita dapat menggolongkan erupsi gunung api menjadi 2 macam, yakni:
a. Erupsi Eksplosif
Pada erupsi eksplosif terdapat tekanan gas magmatis yang sangat besar di dalam bumi sehingga menimbulkan ledakan besar pada saat terjadi letusan atau erupsi. Hal ini menyebabkan munculnya kawah besar pasca terjadinya letusan ekplosif. Adapun material yang dikeluarkan berbentuk padat dan cair. Di Indonesia, contoh gunung bertipe seperti ini adalah Danau Batur di Bali.
b. Erupsi Efusif
Pada erupsi efusif, tekanan gas magmatisnya tidak terlalu kuat sehingga tidak terjadi ledakan. Pada kasus ini, material yang dikeluarkan berbentuk cair dengan disertai material padat berukuran kecil. Contoh gunung tipe ini adalah Gunung Mauna Loa di Hawaii.
- See more at: http://www.siswapedia.com/tipe-tipe-letusan-gunung-api/#sthash.3VMEELnj.dpuf
Nah, berdasarkan kekuatan serta kandungan material yang dimuntahkan oleh gunung api. Kita dapat menggolongkan erupsi gunung api menjadi 2 macam, yakni:
a. Erupsi Eksplosif
Pada erupsi eksplosif terdapat tekanan gas magmatis yang sangat besar di dalam bumi sehingga menimbulkan ledakan besar pada saat terjadi letusan atau erupsi. Hal ini menyebabkan munculnya kawah besar pasca terjadinya letusan ekplosif. Adapun material yang dikeluarkan berbentuk padat dan cair. Di Indonesia, contoh gunung bertipe seperti ini adalah Danau Batur di Bali.
b. Erupsi Efusif
Pada erupsi efusif, tekanan gas magmatisnya tidak terlalu kuat sehingga tidak terjadi ledakan. Pada kasus ini, material yang dikeluarkan berbentuk cair dengan disertai material padat berukuran kecil. Contoh gunung tipe ini adalah Gunung Mauna Loa di Hawaii.
- See more at: http://www.siswapedia.com/tipe-tipe-letusan-gunung-api/#sthash.3VMEELnj.dpuf
0 komentar:
Posting Komentar