Mendaki gunung memerlukan kesiapan fisik, mental, perbekalan dan pengetahuan yang baik. Banyak musibah pendakian gunung terjadi karena minimnya hal – hal tersebut. Ataupun kurangnya pengetahuan survival sehingga jatuh dalam kondisi hypothermia akut.
Berikut adalah tips mencegah hypothermia di gunung :
1. Aklimatisasi / penyesuaian diri dulu terhadap lingkungan. Sebelum
naik usahakan jalan jalan tanpa jaket disana (basecamp) , kemudian jangan pakai Jaket Gunung dahulu, gunakan pada saat butuh saja, waktu sudah di atas.
2.Usahakan bila Mendaki gunung jangan menggunakan kaos dari katun. Bahan katun jika basah keringat sulit keringnya. Ini biasanya menyebabkan menggigil walaupun sudah memakai Jaket Sweater Sebaiknya memakai baju bahan sintetis (polyester/spandex/nylon) yang menyerap keringat dan berlengan panjang.
3. Bawa bekal yang cukup untuk Mendaki gunung.
Bekal praktis seperti
coklat batangan, muesli bar, atau energy booster
(seperti gel dengan glukosa, biasanya digunakan para pesepeda) sangat
berguna sebagai cadangan makanan yang ringan dibawa dan menghasilkan
energi lumayan. Juga biasakan mengamati sekitar, jika melewati air
sungai atau daun2an yang kita kenali bisa dimakan kalau kepepet.
4. Menjaga tubuh tetap kering dan hangat. Salah satunya selalu membawa jas hujan ponco, bagaimanapun kondisinya. Bila punya baju dan jaket
tahan air (gore-tex based) juga bisa (tapi ini mahal di ongkos). Jangan
lupa kaos tangan dan kaos kaki. Khusus kaos kaki bawa ekstra jika
perlu.
5. Bila jalan dengan teman harus saling menjaga. kalau jalan sendiri
siapkan piranti darurat komunikasi, HP kadang kurang efektif karena
tidak ada sinyal. Bawa alat darurat sinyal seperti peluit atau cermin.
6. Jangan paksakan jalan terus kalau kecapaian dan kelelahan. Berhenti, pasang tenda
dan buat makanan atau minuman yang cepat dihidangkan, seperti sup
instant atau teh manis. Paksakan walaupun kurang suka, sebab makanan
adalah sumber energi untuk tetap jalan. Selain itu, makanan juga membuat
tubuh jadi hangat karena memulai metabolisme tubuh.
7. Bawa selimut darurat (emergency blanket or space blanket). Ini
mungkin sudah ada di Indonesia. Bentuknya seperti lapisan aluminium foil
yang tipis dan dipakai untuk menyelimuti tubuh. Fungsinya : membuat
tubuh tetap hangat, merefleksikan sinar matahari dan tidak kehujanan..
Space blanket ini hanya bersifat memantulkan panas tubuh. Untuk
mendapatkan hasil maksimal bisa dibawa Bivy Sack yang terbukti lebih
baik hasilnya. Bentuknya seperti selimut plastik, dengan berat sekitar
200gr. Kemampuannya lebih tahan lama dari space blanket.
8. Penghangat tubuh sementara (body warmer). Ini semacam plester tubuh
kalau kedinginan. Biasa dipakai untuk yang melakukan olahraga ektrem di
salju (ski, ice climbing, mountaineering) . Kelemahannya : hanya bisa
dipakai sekali saja dengan durasi 12 jam. Karena bentuknya tipis dan
ringan, biasanya diselipkan di jaket kalau kondisi cuaca dan badan memburuk.
Terakhir, saya ingatkan meskipun membawa outdoor gear
yang memadai tapi tidak tahu bagaimana menggunakan, hasilnya juga tidak
optimal.
/BOYOPIKNIKER/RED FLAG INDONESIA/TIPS
Sumber : ambarbriastuti.blogspotdotcom.
Jumat, 25 Juli 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar