Trip berawal hari Jum'at malam kami meluncur dari Boyolali dengan anggota 6 personal dan 3 viXion ke Bromo.
Dari Boyolali kami melewati Rute berangkat:
Boyolali - Surakarta - Sragen - Ngawi - Madiun - Nganjuk - Pare - Batu - Malang - Gn. Bromo
Dan rute pulangnya:
Gn. Bromo - Probolinggo - Pasuruhan - Mojokerto - Jombang - Nganjuk - Madiun - Ngawi - Sragen - Surakarta - Boyolali.
Gunung Bromo berlokasi dan terletak di
empat kabupaten pemerintahan Provinsi Jawa Timur. Yaitu di antara
Kaputen Malang , Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo dan Kapupaten
Lumajang. Kawasan Wisata Bromo terletak pada ketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut
Kami memulai perjalanan lewat Malang dengan Rute Tumpang – Gubuk Klakah – Jemplang -Penanjakan – Gunung Bromo.
Benar benar lewat jalur ini sangat menantang untuk motor yang kami kendarai, Walau pelan pelan kami sampai juga di Gn. Bromo.
Dan menurut warga sekitar bahwa waktu yang terbaik mengunjungi kawasan
Wisata Bromo adalah pada saat musim kemarau antara bulan Mei sampai
Oktober karena pengunjung bisa menikmati keindahan panorama gunung bromo
dengan sempurna. Sehingga di saat kami ke Bromo bulan Desember kemarin suasana sangat berkabut dan mendung,
Kami melewati Bukit Teletubies disini, Yang dimaksut sebagai Bukit Teletubies
Gunung Bromo ini sebenar nya adalah padang savanna yang dikelilingi oleh
deretan perbukitan. Sebuah suguhan pemandangan yang sangat sempurna,
boleh diakui Gunung Bromo memiliki pesona alam yang sangat lengkap,
mulai dari pemandangan cantik matahari terbit, deretan megah kawah
bromo, lautan padang pasir dan terakhir hamparan rumput di padang
savanna ini.
Setelah itu ada juga pasir berbisik mereka sebut, Pasir Berbisik Gunung Bromo adalah sebuah
hamparan lautan pasir hitam nan luas dan indah yang berlokasi di sekitar
Kaldera Gunung Bromo tepatnya pada bagian timur kawasan wisata Bromo .
Melewati lautan pasir yang membentang sangat luas di
kaki Gunung bromo sangat menyenangkan. Kami masih melanjutkan perjalanan sekitar 2 km, dan memarkir kendaraan kami di sebelah jalan kaki Gn. Bromo, dengan berjalan kaki dan dilanjutkan menapaki anak
tangga yang berjumlah sekitar 250 an. Sesampainya di puncak Bromo, melihat kawah Gunung Bromo yang mengeluarkan asap
putih yang tebal dan tentu saja fenomenal karena jarang ada di Indonesia
bahkan di dunia. Kami merasa sangat tsenang dan termenung karena melihat ciptaan Tuhan yang sangat luar biasa indahnya.
Selain menyaksikan keindahan panorama di kawasan Wisata Gunung Bromo –
Semeru, Pada hari tertentu masyarakat suku tengger mengadakan upacara
adat yang terkenal dengan Upacara Kasodo. Upacara Kesodo merupakan
upacara untuk memohon panen yang berlimpah atau meminta tolak bala dan
kesembuhan atas berbagai penyakit, yaitu dengan cara mempersembahkan
sesaji dengan di lemparkan ke kawah Gunung Bromo.
Memang karena cuaca yang tidak bersahabat dan mendung bahkan suara guntur terdengar kami segera melanjutkan perjalan pulang ke Boyolali.
Berbeda dengan jalur awal karena ekstrim kami kembali lewat Probolinggo. Walau rutenya memutar jalanan lebih bagus karena ini merupakan jalur Pantura.
Benar benar perjalanan yang panjang dan menajubkan bisa melihat Gn.Bromo secara langsung. Kawah dengan bunyi air mendidih dan kepulan asap belerangnya menjadikan catatan final perjalanan kami.
Dan sedikit tips dari kami jika ining melakukan perjalanan ke Gn Bromo dari Boyolali sebaiknya menggunakan Mobil, Karena jika menggunakan motor sangatlah menguras stamina karena ini adalah perjalan yang sangat panjang.
/RedFlag/KPAB/Trip
0 komentar:
Posting Komentar