Situs megalitikum terbesar di Asia Tenggara, Gunung Padang
yang berada di Desa Campaka, Cianjur, Jawa Barat, masih menjadi magnet
para peneliti arkeologi dan geologi. Buletin Dinas Kepurbakalaan masa
kolonial mengungkap keberadaan situs punden berundak itu tepat 1 abad
silam. 4 Tahun pascakemerdekaan Indonesia, sejarawan Belanda NJ Krom
juga mengungkap areal peninggalan bersejarah itu.
Waktu berganti dan situs Gunung Padang sempat terlupakan. Pada awal
1980-an, Pusat Arkeologi Nasional kembali meneliti tumpukan batu persegi
di ketinggian hampir 900 meter di atas permukaan laut itu.
Sebagian kalangan percaya Gunung Padang merupakan situs pemujaan. Kawasan itu diyakini menjadi petilasan Prabu Siliwangi. Pada masa keemasan Kerajaan Pajajaran adalah jejak peradaban tinggi sunda kuno.
Baru 3 tahun terakhir situs kebudayaan itu menyita perhatian publik,
bahkan menjelma menjadi pusaran polemik para peneliti. Sejak 1 tahun
lalu, sejumlah peneliti geologi intens mengungkap rahasia Gunung Padang.
Hasil uji penanggalan karbon atau carbon dating mengejutkan
banyak pihak. Gunung Padang dipercaya merupakan piramida yang terkubur
dari masa 8.000 tahun sebelum Masehi. Artinya, Gunung Padang jauh lebih
tua dari Piramida Giza di Mesir yang berusia 2.500 tahun sebelum Masehi.
Jejak peradaban masa lalu juga terekam. Para peneliti menemukan fakta
campur tangan manusia prasejarah begitu dominan di balik kokohnya
bangunan di situs Gunung Padang.
Situs Gunung Padang ternyata tidak hanya mengundang perhatian para peneliti, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bahkan terjun ke lokasi untuk mengetahui jejak peradaban kuno Gunung Padang.
Polemik mencuat menyusul hasil penelitian geologi yang
mengindikasikan adanya ruang terpendam di Gunung Padang. Konstruksi
bangunan yang diyakini memanfaatkan formula semen purba.
Namun peneliti geologi punya pandangan berbeda. Penelitian yang
dilakukan 4 dekade silam sudah bisa memetakan kondisi bawah permukaan di
kawasan Cianjur dan sekitarnya. Terbentuknya batu kekar kolom di bawah
situs Gunung Padang diyakini para geolog terbentuk secara alamiah.
Manusia prasejarah hanya memanfaatkan kemudian menyusunnya menjadi bangunan berundak 5. Keberadaan ruang dan lorong di bawah tanah juga masih perlu dibuktikan.
Awalnya hanya seluas 900 meter persegi, Gunung Padang yang terdaftar
sebagai situs warisan nasional kini sudah mencakup areal hampir 30
hektare. Itu artinya 3 kali lebih luas dari Candi Borobudur yang telah
ditetapkan sebagai warisan budaya dunia.
Ingin berkunjung ke Gunung Padang?
/RedFlag/Info
Senin, 10 November 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar